PC-PAK adalah model Project Citizen berbasis Pendidikan Antikorupsi yang berfokus pada menumbuhkan literasi digital untuk penguatan karakter antikorupsi mahasiswa. Model ini diadaptasi dari program “We the People… Project Citizen” yang berakar pada pendekatan berpikir kritis yang dipelopori oleh John Dewey, dengan paradigma "How We Think" atau model "Reflective Inquiry." (CCE, 1992; Budimansyah, 2009). Pendekatan ini menekankan pentingnya partisipasi aktif warga negara dalam perumusan kebijakan pemerintah.

Model PC-PAK diwujudkan dalam bentuk website interaktif (google site) dengan domain www.pc-pak.com yang ditegrasikan  dengan platform goole classroom. Sintaks Model PC-PAK meliputi: 1) mengidentifikasi masalah; 2) memilih masalah untuk bahan kajian kelas; 3) riset digital (pencarian, verifikasi, scraping data dan analisis) dari sumber publikasi ilmiah, media elektronik, media cetak dan wawancara; 4) mengembangkan portofolio kelas digital; 5) menyajikan portofolio digital (showcase); dan 6) refleksi pengalaman belajar.

Mahasiswa dilibatkan secara aktif dalam proses demokratis untuk mengidentifikasi persoalan publik di lingkungannya, memilih permasalahan yang relevan terkait praktik atau potensi perilaku koruptif, kemudian menelusuri informasi digital yang akurat, kredibel, dan etis. Informasi tersebut diolah menjadi produk portofolio digital baik berupa dokumen maupun presentasi interaktif. Portofolio ini dipamerkan dalam forum kelas atau showcase online, di mana mahasiswa memperoleh penguatan berupa umpan balik dari dosen, teman sejawat, maupun juri eksternal. 

Mekanisme penilaian pembelajaran PC-PAK bersifat transparan, serta keterlibatan stakeholder eksternal sebagai penilai untuk memperkuat validitas hasil belajar. Fokus utama diarahkan pada penumbuhan literasi digital kritis dan internalisasi nilai-nilai antikorupsi.

Sehingga PC-PAK tidak hanya mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi dan literasi digital, tetapi juga memperkuat karakter antikorupsi mereka melalui pengalaman belajar yang kolaboratif, reflektif, dan aplikatif. Proses pembelajaran yang terintegrasi ini menumbuhkan kesadaran kritis mahasiswa akan pentingnya kejujuran, tanggung jawab, dan integritas sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara di era digital.